Desain Rumah Sakit Darurat Virus Corona Covid 19
Tenaga medis berjibaku menangani pasien Covid-19 dengan peralatan serba minim. Di tengah segala keterbatasan itu, sejumlah peneliti merilis akan terjadi ledakan kasus positif Covid-19 di Indonesia. Para ahli memperkirakan fasilitas pelayanan kesehatan tidak mampu menampung pasien yang membutuhkan perawatan. Jumlah dokter paruparu pun tidak cukup mengatasi lonjakan tersebut. Persediaan alat pelindung diri (APD) yang dimiliki rumah sakit semakin menipis, padahal seluruh rumah sakit saat ini kebanjiran ratusan orang yang ingin tes virus ataupun merawat pasien positif Covid-19. Ketersediaan ranjang perawatan dan mesin ventilator di sejumlah rumah sakit rujukan pasien Covid-19 juga minim. Di beberapa rumah sakit menambahkan kamar isolasi.
Para pakar menyebutkan update kasus Corona Covid-19 di Indonesia akan meningkat drastis dalam beberapa pekan mendatang. Pemerintah DKI Jakarta berencana menambahkan 500 unit ranjang perawatan di sejumlah rumah sakit sampai awal April lalu.
Mengantisipasi kebutuhan ruang isolasi, pemerintah maupun pihak swasta melakukan ahli fungsi bangunan untuk dijadikan rumah sakit darurat khusus pasien Covid-19, antara lain Wisma Atlet Kemayoran, RS Pulau Galang untuk observasi WNI dari luar negeri, di Boyolali telah menyiapkan rusunawa sebagai rumah sakit darurat penanganan pasien Covid-19, Dompet Dhuafa (DD) berencana membangun rumah sakit darurat berbasis container di Parung, serta dari pihak swasta yaitu Lippo Group yang akan mengubah Lippo Plaza Mampang yang berada dibawah Apartemen Nine Residence menjadi rumah sakit Covid-19.
Dari latar belakang tersebut dapat diambil kajian mengenai alih fungsi bangunan. Dimulai dari standarisasi bangunan rumah sakit, alur sirkulasi, zona ruang yang mengerucut pada bangunan khusus isolasi Covid-19, ada sedikit perbedaan dari standarisasi rumah sakit pada umumnya. Perbedaan mengenai sirkulasi antara petugas medis dan pasien Covid-19. Petugas Medis yang akan menuju pada ruang isolasi sebelumnya akan ke ruang ganti APD (clean-start of shift / zona hijau) , kemudian petugas medis menuju ke ruang isolasi pasien (zona kuning), keluar dari ruang islolasi pasien, petugas menuju ke ruang ganti khusus (dirty-end of shift / zona merah). Sehingga dari bagan dibawah ini terlihat perbedaan pada ruang gantinya. Pada tata letak denah kamar isolasi tersebut, untuk seluruh kebutuhan pasien Covid-19 seluruhnya berada dalam 1 area, seperti ruang obat, makanan pasien dan perlengkapan sprei ranjang perawatan.
Pencegahan penularan penyakit menular seperti virus Corona adalah aspek penting bagi lembaga kesehatan seperti rumah sakit dalam memberikan pelayanan kesehatan yang aman mengingat tingkat kerentanan yang tinggi penularan terjadi antara anggota keluarga atau antar pasien dan petugas rumah sakit.
Sebagaimana panduan yang diberikan oleh Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC), petugas kesehatan harus segera mengisolasi pasien dengan gejala Covid-19 atau infeksi saluran pernapasan lain. Pasien harus diberikan masker bedah sampai ditempatkan di ruang isolasi infeksi yang dirancang dan dioperasikan untuk memastikan tekanan ruangan dijaga pada tekanan negative untuk melindungi petugas medis, pasien lain dan pengunjung rumah sakit dari paparan pathogen seperti Covid-19 melalui jalur udara.
Akses control lalu lintas ke ruang isolasi dapat dilakukan dengan menerapkan system akses control pintu yang ketat, seperti dengan pemanfaatan Eco Struxure Security Expert. Dengan system akses control pintu, maka hanya perawat khusus yang berwenang yang dapat mengakses ruang isolasi infeksi sehingga dapat membantu membatasi jumlah petugas kesehatan yang terpapar.
Berikut tadi sekilas ulasan desain rumah sakit darurat covid-19, apabila anda ingin membangun rumah sakit pastikan menggunakan jasa arsitek rumah sakit yang berpengalaman terhadap update perkembangan teknologi dan perkembangan penyakit atau virus yang terkini.